Karawang, 16 Mei 2025 – Dalam upaya melestarikan warisan budaya lokal, Putera Puteri Daerah Karawang menggelar kegiatan Sosialisasi Batik Karawang di SMK Negeri 1 Karawang. Acara ini diikuti dengan antusias oleh para siswa sebagai bagian dari upaya edukasi budaya sekaligus membangkitkan kebanggaan terhadap identitas daerah.
Napak Tilas Sejarah Batik Karawang
Batik Karawang merupakan bagian dari kekayaan budaya Kabupaten Karawang yang mulai berkembang sejak era kolonial. Awalnya diproduksi dalam skala rumah tangga, batik digunakan untuk keperluan adat dan kegiatan masyarakat. Baru pada awal 2000-an, pemerintah daerah mulai mendorong batik menjadi produk unggulan ekonomi kreatif. Sejak itu, berbagai pelatihan, pameran, dan lomba batik rutin diselenggarakan.
Mengenal Motif-Motif Khas Batik Karawang
Pare Sagedeng menjadi salah satu motif batik yang memberikan ciri khas bagi Kab. Karawang. Selain itu, Pare Sagedeng berasal dari bahasa Sunda yang bermakna Pare berarti Padi, dan Sagedeng yang berarti Seikat. Motif Batik Pare sagedeng juga merupakan motif yang sederhana dan mampu diterima oleh banyak kalangan masyarakat. Tidak hanya itu, Pare Sagedeng memiliki makna yang sangat kental akan kekayaan alam Kabupaten Karawang, hamparan sawah yang dihiasi oleh padi menjadi inspirasi dari terciptanya motik pare sagedeng.
Kenapa Harus Melestarikan Batik Karawang?
Putera Puteri Daerah Karawang menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga batik lokal:
“Batik bukan sekadar kain. Ia adalah identitas, jati diri, dan cerita panjang perjuangan budaya. Melestarikan batik Karawang berarti menjaga keberlanjutan warisan leluhur dan mendukung UMKM lokal untuk tumbuh.”
Dengan kegiatan ini, diharapkan para pelajar dan masyarakat semakin mencintai serta bangga memakai batik Karawang, baik dalam keseharian maupun acara resmi